Sejarah dan Latar Belakang Dita Karang: Idol K-Pop Indonesia Pertama
karachicelebrityescorts.com, 27 APRIL 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Pendahuluan
Dita Karang, dengan nama lengkap Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang, adalah sebuah nama yang telah mengukir sejarah dalam industri K-Pop sebagai perempuan Indonesia pertama yang debut sebagai idol K-Pop. Lahir di Yogyakarta pada 25 Desember 1996, Dita menjadi bagian dari girl group multinasional Secret Number di bawah naungan Vine Entertainment. Perjalanan kariernya yang penuh perjuangan, dari seorang gadis pecinta tari di Yogyakarta hingga menjadi ikon K-Pop, adalah kisah inspiratif tentang ketekunan, bakat, dan keberanian mengejar mimpi di panggung internasional. Artikel ini akan mengulas secara mendalam sejarah, latar belakang, dan pencapaian Dita Karang, dengan fokus pada perjalanan pribadi dan profesionalnya.
Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil
Dita Karang lahir dan dibesarkan di Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan seni. Ia berasal dari keluarga dengan akar budaya Bali yang kuat, sebagaimana tercermin dari nama belakangnya, “Karang,” yang merupakan marga dari keluarga Puri Karangasem, sebuah garis keturunan bangsawan Bali. Ayahnya, Anak Agung Chandra Karang, memiliki garis keturunan yang dapat ditelusuri hingga Raja Kerajaan Karangasem, menjadikan Dita sebagai figur yang tidak hanya membawa identitas Indonesia tetapi juga warisan budaya Bali ke panggung global.
Sejak kecil, Dita telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada dunia seni, khususnya tari. Ia mulai belajar berbagai jenis tarian tradisional, seperti tari Jawa dan Bali, serta tarian modern seperti balet dan ballroom. Ketertarikannya pada tari semakin berkembang saat ia memasuki usia remaja, di mana ia sering mengikuti les privat tari dan berpartisipasi dalam kompetisi tari lokal di Yogyakarta. Paman Dita, Suryo Arifin, menggambarkan Dita sebagai sosok yang pemalu namun memiliki bakat tari yang menonjol sejak kecil. Ia juga menyebutkan bahwa kakek Dita juga seorang pecinta tari, yang mungkin menjadi pengaruh awal bagi minat Dita dalam seni pertunjukan.
Saat duduk di bangku SMP, Dita mulai mengenal K-Pop melalui grup-grup seperti 2NE1, yang menjadi inspirasi besar baginya. Ia mulai mencoba menirukan koreografi K-Pop melalui dance cover bersama teman-temannya dan bahkan mengikuti kompetisi dance cover. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan tarinya tetapi juga memperkuat mimpinya untuk menjadi seorang performer di panggung internasional.
Pendidikan dan Awal Karier 
Setelah lulus dari SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Dita memutuskan untuk mengejar mimpinya dengan serius. Ia melanjutkan pendidikan di American Musical and Dramatic Academy (AMDA) di New York, Amerika Serikat, dengan mengambil jurusan Dance Theatre. Selama di AMDA, Dita memperdalam kemampuan tarinya dan mempelajari aspek-aspek pertunjukan, termasuk akting dan menyanyi, yang kemudian menjadi modal penting dalam kariernya sebagai idol K-Pop. Ia lulus pada tahun 2017, menandai langkah awal menuju karier profesional.
Selama di New York, Dita juga menjadi trainee di Born Star Training Center, sebuah lembaga pelatihan seni pertunjukan. Ia menghadapi persaingan ketat dalam audisi untuk drama musikal dan Broadway, namun sering kali gagal karena tingginya standar industri. Meski demikian, pengalaman ini memperkaya wawasannya tentang dunia hiburan dan memperkuat tekadnya untuk terus berjuang. Dita juga sempat mencoba audisi untuk JKT48, grup idola Indonesia, tetapi tidak lolos. Kegagalan ini tidak mematahkan semangatnya; sebaliknya, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Korea Selatan, pusat industri K-Pop.
Setibanya di Korea Selatan, Dita bergabung dengan 1MILLION Dance Studio, sebuah komunitas tari ternama yang dikenal sebagai tempat pelatihan koreografer untuk grup K-Pop terkenal seperti BTS. Keikutsertaannya di 1MILLION tidak hanya meningkatkan kemampuan tarinya tetapi juga memperkenalkannya pada dunia K-Pop secara langsung. Ia sering tampil dalam video dance cover di kanal YouTube 1MILLION, yang membantu membangun reputasinya di komunitas tari Korea.
Perjalanan Menuju Debut dengan Secret Number
Pada tahun 2019, Dita mengikuti audisi yang diselenggarakan oleh Vine Entertainment, sebuah agensi hiburan di Korea Selatan. Berkat bakat tariannya yang luar biasa dan kemampuan vokal yang terus berkembang, ia diterima sebagai trainee. Masa pelatihan sebagai trainee K-Pop dikenal sangat berat, melibatkan latihan tari, vokal, dan bahasa Korea selama berjam-jam setiap hari. Dita, yang awalnya kesulitan dengan bahasa Korea, harus belajar keras untuk menguasainya. Ia mengambil les bahasa Korea selama sekitar 1,5 tahun dan akhirnya menjadi fasih, yang memudahkannya berkomunikasi dengan anggota grup dan staf.
Pada 17 Desember 2019, Vine Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan mendebutkan girl group baru, yang kemudian diberi nama Secret Number. Dita diperkenalkan sebagai salah satu anggota bersama Léa, Jinny, Soodam, dan Denise pada Mei 2020. Secret Number resmi debut pada 19 Mei 2020 dengan album single Who Dis?, yang berisi dua lagu: “Who Dis?” dan “Holiday.” Debut ini menarik perhatian besar, terutama di Indonesia, karena kehadiran Dita sebagai idol K-Pop pertama dari negara tersebut. Video musik “Who Dis?” mencapai lebih dari 5 juta penonton dalam waktu singkat, menandai awal kesuksesan grup.
Sebagai main dancer, lead vocalist, dan lead rapper, Dita menjadi salah satu pilar utama Secret Number. Kemampuan tarinya yang memukau dan karisma panggungnya membuatnya menonjol dalam setiap penampilan. Ia juga berperan sebagai jembatan budaya, memperkenalkan bahasa dan kuliner Indonesia kepada anggota lain, seperti nasi goreng dan kue lupis, yang menjadi favoritnya.
Pencapaian dan Kontribusi
Sejak debut, Secret Number meraih sejumlah penghargaan sebagai pendatang baru, termasuk di Asia Artist Awards, APAN Music Awards, dan Asian Pop Music Awards, berkat kesuksesan Who Dis? dan single berikutnya, Got That Boom (2020). Dita sendiri mendapatkan pengakuan atas kontribusinya, baik sebagai performer maupun duta budaya Indonesia. Pada 31 Agustus 2023, ia diangkat sebagai Duta Hubungan Bilateral Indonesia dan Korea Selatan oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, sebuah penghargaan atas perannya dalam mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional.
Dita juga aktif di luar musik. Ia menjadi brand ambassador untuk merek kosmetik Nacific Indonesia pada Oktober 2020 dan produk kesehatan Femmy Fyber pada April 2024. Pada 25 September 2023, ia, bersama Jinny dan Minji, merilis album NFT spesial berjudul Love, Bye melalui platform Koong. Selain itu, Dita tampil dalam drama Korea A Business Proposal dan beberapa acara televisi Korea seperti Knowing Bros dan Havenly, meningkatkan visibilitasnya di industri hiburan.
Secret Number juga mengadakan tur konser pertama mereka di Amerika Serikat pada Juli-Agustus 2024 dan konser solo pertama di Indonesia, Passworld, pada 28 September 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Konser ini, yang menampilkan Tiara Andini sebagai pembuka, menjadi momen emosional bagi Dita karena ia bisa tampil di hadapan penggemar Indonesia, yang dikenal sebagai LOCKEY.
Pada 2022, Dita masuk dalam nominasi 100 Wanita Tercantik versi TC Candler, menempati peringkat ke-68, sebuah pengakuan atas pesona dan pengaruhnya di dunia hiburan.
Keluar dari Secret Number
Pada 4 April 2025, Dita, bersama Jinny dan Minji, mengumumkan bahwa mereka tidak memperpanjang kontrak dengan Vine Entertainment dan keluar dari Secret Number. Keputusan ini diambil setelah diskusi panjang dan pertimbangan matang, dengan alasan bahwa mereka merasa sulit untuk melanjutkan arah yang sama dengan grup. Pengumuman ini, yang diunggah melalui akun Instagram pribadi Dita (@hey__deets), mengejutkan penggemar, terutama karena hanya sehari sebelumnya, Léa juga mengumumkan kepergiannya. Dengan kepergian mereka, Secret Number hanya menyisakan dua anggota, Soodam dan Zuu.
Meski keluar dari Secret Number, Dita menyampaikan rasa terima kasih kepada penggemar dan agensi atas dukungan selama lima tahun kariernya di grup. Ia mengisyaratkan bahwa ini adalah awal dari babak baru dalam kariernya, meskipun belum ada pengumuman resmi tentang langkah selanjutnya hingga Oktober 2024.
Kehidupan Pribadi dan Warisan
Dita dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan pekerja keras. Meski telah meraih ketenaran, keluarganya menyebutkan bahwa ia tetap sama, tidak berubah meski menjadi idola internasional. Ia memiliki beberapa tato, termasuk satu di punggung dan satu di kaki yang diduga merupakan matching tattoo dengan kakaknya. Dita juga dikenal dekat dengan aktris Indonesia Dian Sastrowardoyo, yang pernah tinggal di rumah keluarga Dita saat syuting di Yogyakarta. Keduanya melakukan Instagram Live pada Mei 2020, di mana Dian memuji perjuangan Dita sejak kecil.
Secara budaya, Dita telah menjadi simbol keberhasilan Indonesia di panggung global. Ia sering mempromosikan budaya Indonesia, seperti saat menyambut Presiden Joko Widodo di Korea Selatan dengan kebaya dan salam dalam bahasa Jawa, atau memperkenalkan kuliner tradisional kepada rekan-rekannya. Kehadirannya di Secret Number juga membuka jalan bagi keragaman dalam K-Pop, menunjukkan bahwa bakat tidak mengenal batas geografis.
Meski agamanya tidak diungkap secara eksplisit, penggemar menduga Dita beragama Hindu, berdasarkan nama belakangnya dan latar belakang keluarganya yang terkait dengan Puri Karangasem.
Kesimpulan
Dita Karang adalah bukti hidup bahwa mimpi besar, kerja keras, dan ketekunan dapat mengatasi segala rintangan. Dari seorang gadis Yogyakarta yang gemar menari, ia menjelma menjadi idol K-Pop pertama dari Indonesia, membawa nama bangsa ke kancah internasional. Perjalanannya bersama Secret Number selama 2020–2025 penuh dengan pencapaian gemilang, mulai dari penghargaan musik hingga peran sebagai duta budaya. Meski telah meninggalkan Secret Number, warisannya sebagai pionir K-Pop Indonesia akan terus menginspirasi generasi mendatang. Masa depan Dita masih penuh kemungkinan, dan penggemar di seluruh dunia menantikan langkah berikutnya dari bintang yang telah membuktikan bahwa budaya Indonesia memiliki tempat di panggung dunia.