Perjalanan Karier Aktor Hollywood Ben Affleck

karachicelebrityescorts.com, 01 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88 Ben Affleck: Kisah Hidup, Karier Cemerlang, dan Drama Asmara yang Selalu  Jadi Sorotan! Halaman 1 - Kompasiana.com

Benjamin Géza Affleck-Boldt, yang lebih dikenal sebagai Ben Affleck, adalah salah satu figur paling menonjol di industri perfilman Hollywood. Lahir pada 15 Agustus 1972 di Berkeley, California, Affleck telah membangun karier yang mencakup peran sebagai aktor, sutradara, penulis skenario, dan produser. Dengan dua Academy Awards, dua BAFTA Awards, dan tiga Golden Globes, Affleck telah menunjukkan bakat multitalenta yang luar biasa. Perjalanan kariernya penuh dengan pasang surut, dari ketenaran awal melalui Good Will Hunting (1997), kemerosotan di awal 2000-an, hingga kebangkitan luar biasa sebagai sutradara dan aktor melalui Argo (2012). Artikel ini akan menguraikan secara mendalam perjalanan karier Affleck, menyoroti pencapaian, tantangan, dan pengaruhnya di Hollywood.

Latar Belakang dan Masa Kecil Biografi Ben Affleck, Aktor Film dan Sosok Belakang Layar yang  Diperhitungkan | Pilar.ID

Ben Affleck lahir di Berkeley, California, dan pindah ke Cambridge, Massachusetts, saat masih kecil. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah, dengan ayahnya bekerja sebagai petugas kebersihan di Universitas Harvard dan ibunya sebagai guru sekolah dasar. Orang tua Affleck bercerai ketika ia berusia 11 tahun, sebuah pengalaman yang memengaruhi pandangannya tentang kehidupan dan kemudian tercermin dalam peran-perannya.

Sejak usia tujuh tahun, Affleck mulai terjun ke dunia akting melalui peran kecil dalam film independen The Dark End of the Street (1981). Pada usia 8 hingga 15 tahun, ia membintangi serial pendidikan PBS The Voyage of the Mimi (1984) dan The Second Voyage of the Mimi (1988), yang diproduksi untuk kelas sains tingkat enam. Pengalaman ini memberinya paparan awal di dunia hiburan. Ia juga muncul dalam iklan Burger King pada 1989 dan beberapa produksi televisi, seperti Wanted: A Perfect Man (1986) dan Hands of a Stranger (1987).

Affleck berteman dekat dengan Matt Damon sejak kecil, tinggal di lingkungan yang sama di Boston. Persahabatan ini menjadi kunci dalam kariernya, karena keduanya sering mengambil kelas drama bersama dan saling mendukung dalam mengejar impian akting mereka. Meskipun sempat mendaftar di University of Vermont dan Occidental College, Affleck keluar untuk fokus pada karier aktingnya, sebuah keputusan yang terbukti krusial.

Awal Karier: 1990-an dan Terobosan dengan Good Will Hunting Resume Film “Good Will Hunting” (1997) – dedysetyo.net

Pada awal 1990-an, Affleck mulai mendapatkan peran yang lebih signifikan. Ia muncul dalam film remaja School Ties (1992) bersama Brendan Fraser, memerankan karakter antisemit, dan berperan sebagai senior sekolah menengah yang suka menggertak dalam film kultus Dazed and Confused (1993) karya Richard Linklater. Ia juga membintangi serial televisi Against the Grain (1993) dan mendapatkan peran utama pertamanya dalam komedi Glory Daze (1995).

Terobosan besar Affleck datang pada 1997 dengan Good Will Hunting, sebuah film yang ia tulis bersama Matt Damon dan disutradarai oleh Gus Van Sant. Film ini menceritakan kisah Will Hunting, seorang petugas kebersihan di MIT dengan kemampuan matematika luar biasa, yang menemukan jati dirinya melalui bantuan seorang terapis. Affleck memerankan Chuckie Sullivan, sahabat setia Will, sebuah peran pendukung yang penting secara naratif. Naskah Good Will Hunting memenangkan Academy Award dan Golden Globe untuk Skenario Asli Terbaik, menjadikan Affleck dan Damon sebagai bintang baru Hollywood pada usia 25 dan 27 tahun. Film ini juga dinominasikan untuk sembilan Academy Awards, termasuk Film Terbaik, dan meraih rating 8,3/10 di IMDb.

Kesuksesan Good Will Hunting membuka pintu bagi Affleck untuk mendapatkan peran utama dalam film studio besar. Pada 1998, ia membintangi Armageddon, sebuah film bencana fiksi ilmiah karya Michael Bay, di mana ia memerankan A.J., seorang pengebor yang ditugaskan NASA untuk menghentikan asteroid yang mengancam Bumi. Meskipun awalnya dianggap “geek” oleh Bay, Affleck berhasil meyakinkan produser Jerry Bruckheimer, dan film ini menjadi kesuksesan box office dengan pendapatan $554 juta secara global. Pada tahun yang sama, ia memerankan Ned Alleyn, seorang aktor teater Elizabethan, dalam Shakespeare in Love, yang memenangkan Academy Award untuk Film Terbaik.

Puncak dan Kemerosotan: Akhir 1990-an hingga Awal 2000-an Good Will Hunting' 25th anniversary: How Ben Affleck, Matt Damon went from  'drama geeks' to movie stars | Fox News

Akhir 1990-an hingga awal 2000-an adalah periode puncak komersial bagi Affleck, tetapi juga menandai awal tantangan dalam kariernya. Ia membintangi beberapa film besar, termasuk Reindeer Games (2000), Pearl Harbor (2001), dan The Sum of All Fears (2002). Pearl Harbor, meskipun sukses secara komersial, menerima ulasan negatif karena modifikasi sejarah dan fokus pada romansa fiktif, yang diperankan Affleck sebagai Rafe McCawley.

Namun, karier Affleck mulai merosot dengan serangkaian kegagalan kritis dan komersial. Film seperti Daredevil (2003), di mana ia memerankan superhero Marvel, dan Gigli (2003), yang memasangkannya dengan Jennifer Lopez, dianggap sebagai titik terendah dalam kariernya. Gigli khususnya menjadi bahan ejekan karena chemistry yang lemah dan naskah yang buruk, memperburuk citra publik Affleck, yang saat itu juga menjadi sorotan media karena hubungannya dengan Lopez, yang dijuluki “Bennifer.” Periode ini dikenal sebagai “star syndrome,” di mana popularitasnya sebagai selebriti mengganggu reputasinya sebagai aktor.

Selain akting, Affleck juga mendirikan perusahaan produksi LivePlanet bersama Matt Damon dan Sean Bailey pada tahun 2000, yang menghasilkan serial televisi Project Greenlight (2001–2005, 2015). Serial ini memberikan pelatihan kepada pembuat film pemula dan dinominasikan untuk Emmy pada 2005. Namun, proyek-proyek ini tidak cukup untuk menghentikan kemerosotan kariernya saat itu.

Kebangkitan: Hollywoodland dan Transisi ke Sutradara

Affleck memulai kebangkitan kariernya pada 2006 dengan peran sebagai George Reeves, aktor Superman yang bermasalah, dalam film biografi Hollywoodland. Penampilannya dipuji karena menangkap kerapuhan dan fatalisme karakter tersebut, membuatnya memenangkan Volpi Cup untuk Aktor Terbaik di Festival Film Venesia dan dinominasikan untuk Golden Globe. Peter Travers dari Rolling Stone menyebut penampilannya sebagai “award-caliber,” menandai kembalinya Affleck ke jajaran aktor yang dihormati.

Pada 2007, Affleck membuat debut penyutradaraan dengan Gone Baby Gone, sebuah drama kriminal yang diadaptasi dari novel Dennis Lehane. Film ini, yang dibintangi adiknya Casey Affleck, mendapat pujian kritis atas sensitivitasnya terhadap isu sosial dan eksekusi yang kuat. The New York Times memuji film ini sebagai “thoughtful, deeply poignant.” Kesuksesan ini menandai perubahan arah karier Affleck, yang mulai fokus pada penyutradaraan.

Affleck melanjutkan kesuksesan ini dengan The Town (2010), sebuah drama kriminal yang ia sutradarai dan bintangi, yang mendapat ulasan positif dan sukses secara komersial. Puncaknya datang dengan Argo (2012), sebuah thriller politik berdasarkan krisis sandera Iran 1979. Affleck menyutradarai, memproduksi, dan memerankan agen CIA Tony Mendez, yang memimpin operasi penyamaran untuk menyelamatkan diplomat Amerika. Argo memenangkan tiga Academy Awards, termasuk Film Terbaik, serta Golden Globe dan BAFTA untuk Sutradara Terbaik dan Film Terbaik. Meskipun Affleck tidak dinominasikan untuk Sutradara Terbaik di Oscar, kesuksesan Argo mengukuhkan statusnya sebagai sutradara papan atas.

Peran Ikonik sebagai Batman dan Proyek Lain

Pada 2014, Affleck membintangi Gone Girl, sebuah thriller psikologis karya David Fincher, di mana ia memerankan Nick Dunne, seorang suami yang dicurigai membunuh istrinya. Penampilannya dipuji karena menampilkan kerapuhan dan tekanan secara natural, meskipun perhatian utama tertuju pada lawan mainnya, Rosamund Pike.

Pada 2016, Affleck mengambil peran ikonik sebagai Bruce Wayne/Batman dalam Batman v Superman: Dawn of Justice, bagian dari DC Extended Universe (DCEU). Meskipun film ini sukses secara komersial dengan pendapatan $873 juta, ulasan kritis beragam. Affleck mengulangi peran Batman dalam Suicide Squad (2016) dan Justice League (2017), tetapi pengalamannya di DCEU penuh tantangan, termasuk tekanan publik dan masalah produksi. Ia akhirnya mengundurkan diri dari proyek solo The Batman, yang kemudian disutradarai oleh Matt Reeves dan dibintangi Robert Pattinson.

Affleck kembali ke penyutradaraan pada 2023 dengan Air, sebuah drama olahraga tentang kesepakatan Nike dengan Michael Jordan. Ia juga memerankan pendiri Nike, Phil Knight, dalam film ini, yang mendapat pujian kritis. Proyek lain termasuk The Accountant (2016), di mana ia memerankan akuntan kriminal dengan kemampuan luar biasa, dan The Last Duel (2021), sebuah drama sejarah yang ia tulis bersama Matt Damon dan Nicole Holofcener. Sekuel The Accountant 2 dijadwalkan rilis pada April 2025.

Kehidupan Pribadi dan Dampak pada Karier

Kehidupan pribadi Affleck sering menjadi sorotan media, yang kadang-kadang memengaruhi kariernya. Ia menjalin hubungan dengan Gwyneth Paltrow (1997–2000) dan Jennifer Lopez (2002–2004), yang menarik perhatian besar media. Pernikahannya dengan Jennifer Garner pada 2005 menghasilkan tiga anak: Violet Anne, Seraphina Rose, dan Samuel. Pasangan ini bercerai pada 2018, tetapi tetap menjaga hubungan baik untuk mengasuh anak-anak mereka. Affleck kembali menikah dengan Lopez pada Juli 2022, tetapi mereka bercerai pada Agustus 2023 karena perbedaan yang tidak dapat didamaikan.

Affleck juga terbuka tentang perjuangannya dengan alkoholisme, yang memengaruhi karier dan kehidupan pribadinya. Peran dalam The Way Back (2020), di mana ia memerankan seorang pelatih basket yang berjuang dengan kecanduan, mencerminkan pengalaman pribadinya dan mendapat pujian atas keasliannya.

Pengaruh dan Pencapaian

Affleck telah muncul dalam lebih dari 50 film dan memenangkan 54 penghargaan dari 131 nominasi, termasuk dua Academy Awards (Good Will Hunting dan Argo), dua BAFTA Awards, dan tiga Golden Globes. Ia adalah satu-satunya aktor yang pernah memerankan baik Superman (dalam Hollywoodland) maupun Batman, sebuah prestasi unik dalam sejarah perfilman. Kontribusinya sebagai sutradara telah mengubah persepsi publik, dari aktor yang dianggap “gagal” menjadi pembuat film yang dihormati.

Selain itu, Affleck dianugerahi gelar doktor kehormatan dalam seni rupa oleh Universitas Brown, mengakui pengaruhnya di bidang seni. Ia juga aktif dalam filantropi, mendirikan Eastern Congo Initiative untuk mendukung pembangunan di Kongo.

Tantangan dan Kritik

Karier Affleck tidak lepas dari kritik. Periode awal 2000-an, dengan film seperti Gigli dan Daredevil, membuatnya menjadi bahan ejekan media. Beberapa kritikus, seperti David Edelstein dari New York Magazine, menyebut aktingnya terkadang “terlalu lambat,” meskipun ia dipuji dalam peran yang membutuhkan kedalaman emosional.

Sebagai sutradara, Affleck juga menghadapi kontroversi, seperti tidak dinominasikan untuk Sutradara Terbaik di Oscar untuk Argo, meskipun filmnya memenangkan Film Terbaik. Kehidupan pribadinya, terutama hubungannya dengan Lopez, sering kali mengalihkan perhatian dari prestasi profesionalnya.

Kesimpulan

Perjalanan karier Ben Affleck adalah kisah ketahanan, bakat, dan reinvensi. Dari aktor cilik di serial PBS hingga pemenang Academy Award, ia telah menavigasi puncak ketenaran dan lembah kegagalan dengan keberanian untuk bereksperimen sebagai sutradara dan produser. Good Will Hunting menandai awal kebangkitannya, sementara Argo mengukuhkan statusnya sebagai pembuat film elite. Meskipun menghadapi tantangan pribadi dan profesional, Affleck terus menghasilkan karya yang relevan, seperti Air dan The Accountant 2, menunjukkan bahwa ia tetap menjadi kekuatan besar di Hollywood. Dengan kombinasi akting, penyutradaraan, dan penulisan yang luar biasa, Affleck telah meninggalkan warisan yang akan terus memengaruhi industri perfilman selama bertahun-tahun.

BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam

BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia

BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Era 2025: Peluang dan Tantangan dalam Kehidupan Digital  

 


You may also like...