Perjalanan Karier Ryan Reynolds Menjadi Aktor Hollywood

karachicelebrityescorts.com, 06 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

 

Ryan Rodney Reynolds, lahir pada 23 Oktober 1976 di Vancouver, British Columbia, Kanada, adalah salah satu aktor paling dikenal dan serbaguna di Hollywood. Dikenal karena humornya yang khas, karisma yang menawan, dan kemampuan akting yang melintasi berbagai genre, Reynolds telah menempuh perjalanan panjang dari aktor cilik di televisi Kanada hingga menjadi bintang global dan pengusaha sukses. Kariernya yang mencakup komedi romantis, film aksi, dan peran superhero seperti Deadpool telah menghasilkan pendapatan box office lebih dari $6,5 miliar secara global. Artikel ini menyajikan analisis mendalam, akurat, dan terpercaya tentang perjalanan karier Ryan Reynolds, berdasarkan sumber-sumber kredibel, dengan fokus pada langkah awalnya, terobosan besar, diversifikasi peran, dan pengaruhnya sebagai ikon Hollywood serta pengusaha.

Awal Kehidupan dan Langkah Pertama di Dunia Akting

    Ryan Reynolds | Premiere.fr    

Ryan Reynolds dibesarkan dalam keluarga kelas menengah di Vancouver, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya, James Chester Reynolds, adalah pensiunan polisi Royal Canadian Mounted Police yang beralih menjadi pedagang grosir makanan, sementara ibunya, Tamara Lee Stewart, bekerja sebagai tenaga penjualan ritel. Reynolds menggambarkan masa kecilnya sebagai penuh dinamika, sering kali menjadi “target bergerak” di antara kakak-kakaknya yang kerap bermain fisik. Meskipun gagal dalam kelas drama di sekolah karena ketidakhadiran, minatnya pada akting muncul sejak dini. Pada usia 13 tahun, ia mendapatkan peran pertamanya dalam serial drama remaja Kanada Hillside (di AS dikenal sebagai Fifteen), yang ditayangkan di Nickelodeon pada 1991–1993. Peran ini sebagai Billy Simpson, seorang remaja yang berjuang dengan masalah keluarga dan bullying, menjadi titik awal kariernya di dunia hiburan.

Setelah Fifteen, Reynolds kembali ke Vancouver dan membintangi beberapa film televisi yang kurang dikenal, seperti Serving in Silence: The Margarethe Cammermeyer Story (1995) dan pembaruan CBS dari In Cold Blood (1996). Namun, kariernya tidak langsung melejit, dan ia sempat mempertimbangkan untuk berhenti berakting. Pada suatu malam, ia bertemu dengan aktor sesama Vancouver, Chris William Martin, yang meyakinkannya untuk pindah ke Los Angeles pada usia 19 tahun untuk mengejar peluang yang lebih besar. Keputusan ini menjadi titik balik penting dalam hidupnya.

Perjuangan Awal di Hollywood

Di Los Angeles, Reynolds menghadapi tantangan besar. Mobil jipnya dicuri dan dirusak pada malam pertama di kota itu, memaksanya berkendara tanpa pintu selama berbulan-bulan. Untuk menyambung hidup, ia bekerja sebagai petugas toko kelontong di malam hari sambil mengikuti audisi. Ia sempat ditawari peran sebagai Xander dalam serial Buffy the Vampire Slayer, tetapi menolak karena tidak ingin kembali memerankan karakter remaja. Sebaliknya, pada 1998, ia mendapatkan peran utama sebagai Michael “Berg” Bergen dalam sitkom ABC Two Guys, a Girl and a Pizza Place (1998–2001). Serial ini, meskipun awalnya mendapat kritik buruk, menjadi sukses setelah perombakan oleh penulis Kevin Abbott, dan membantu Reynolds mengasah bakat komedinya. Peran ini memperlihatkan kemampuan Reynolds dalam menyampaikan humor sarkastik dan kecerdasan cepat, yang kemudian menjadi ciri khasnya.

Terobosan dengan Van Wilder dan Diversifikasi Genre

 

Van Wilder "Animal Party" (Import Dvd) (2003) Ryan Reynolds; Tara Reid; Tim  Ma: Amazon.co.uk: DVD & Blu-ray

 

Pada tahun 2002, Reynolds mendapatkan peran utama dalam National Lampoon’s Van Wilder, sebuah komedi kampus yang menjadi film kultus. Perannya sebagai Van Wilder, mahasiswa karismatik yang menghabiskan tujuh tahun di kampus, menonjolkan waktu komedi dan pesona alaminya, menjadikannya favorit di kalangan penonton muda. Meskipun film ini tidak sukses besar di box office, ia membuka pintu bagi Reynolds untuk mendapatkan peran di berbagai genre.

Selama awal 2000-an, Reynolds mulai mengeksplorasi berbagai jenis film. Ia membintangi film heist Kanada Foolproof (2003), yang gagal di box office, dan memerankan peran pendukung dalam komedi The In-Laws (2003) bersama Michael Douglas dan Albert Brooks. Pada 2004, ia berperan sebagai pemburu vampir Hannibal King dalam Blade: Trinity, di mana ia berlatih selama tiga bulan dan menambah berat badan 25 pon untuk peran aksi tersebut. Reynolds juga menyuarakan karakter dalam serial animasi Zeroman (2004–2005) dan muncul dalam remake horor The Amityville Horror (2005), yang mendapat nominasi Teen Choice Award untuk Choice Movie Scary Scene. Peran-peran ini menunjukkan kesediaannya untuk mengambil risiko dan fleksibilitasnya sebagai aktor.

Sukses di Komedi Romantis dan Tantangan Awal di Film Superhero

 

Ryan Reynolds: Die 15 besten Filme des Schauspielers | Popkultur.de

 

 

Pada akhir 2000-an, Reynolds menjadi salah satu aktor utama dalam genre komedi romantis. Ia membintangi Just Friends (2005) bersama Amy Smart dan Definitely, Maybe (2008) bersama Rachel Weisz, keduanya memamerkan kemampuan Reynolds dalam menggabungkan humor dengan momen emosional. Namun, puncak kesuksesan rom-com-nya datang dengan The Proposal (2009), di mana ia beradu akting dengan Sandra Bullock. Film ini meraup lebih dari $317 juta di seluruh dunia dan memperkuat statusnya sebagai leading man.

Pada 2009, Reynolds juga memasuki dunia superhero dengan memerankan Wade Wilson/Deadpool dalam X-Men Origins: Wolverine. Meskipun film ini sukses secara komersial, penggambaran Deadpool dikritik karena menyimpang dari komik aslinya. Reynolds, yang telah menjadi penggemar karakter tersebut sejak membaca komik di mana Deadpool digambarkan sebagai “Ryan Reynolds disilangkan dengan Shar-Pei,” merasa kecewa dengan hasilnya. Namun, peran ini menjadi cikal bakal kesuksesannya di masa depan. Pada 2011, ia memerankan Hal Jordan dalam Green Lantern, sebuah film DC Comics yang menjadi kegagalan kritis dan komersial. Meskipun demikian, di lokasi syuting Green Lantern, ia bertemu Blake Lively, yang kemudian menjadi istrinya pada 2012.

Kebangkitan dengan Deadpool dan Puncak Karier

 

Ryan Reynolds — Exclusives — BlackFilmandTV.com

 

 

Setelah serangkaian film yang bercampur antara sukses dan gagal, karier Reynolds mengalami titik balik monumental dengan Deadpool (2016). Setelah berjuang selama 12 tahun untuk mewujudkan film tersebut, termasuk meyakinkan 20th Century Fox setelah kebocoran test footage yang mendapat dukungan besar dari penggemar, Reynolds tidak hanya membintangi tetapi juga memproduseri film ini. Deadpool, dengan anggaran $58 juta, meraup lebih dari $782 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film berperingkat R terlaris sepanjang masa. Performa Reynolds yang memadukan humor kasar, kesadaran diri dengan memecah dinding keempat, dan kerentanan emosional mendapat pujian kritis, termasuk nominasi Golden Globe untuk Aktor Terbaik dalam Film Musikal atau Komedi.

Kesuksesan Deadpool diikuti oleh Deadpool 2 (2018) dan Deadpool & Wolverine (2024), dengan yang terakhir menjadi film berperingkat R terlaris sepanjang masa dengan pendapatan lebih dari $1,338 miliar. Peran ini tidak hanya menegaskan status Reynolds sebagai bintang A-list tetapi juga menunjukkan kemampuannya untuk memimpin proyek besar sebagai aktor dan produser. Selain itu, ia terus mengeksplorasi peran lain, seperti membintangi Safe House (2012) bersama Denzel Washington, di mana penampilannya dipuji oleh The Hollywood Reporter sebagai “sangat baik diaktingkan,” serta memberikan suara untuk The Croods (2013), Turbo (2013), dan Pokémon: Detective Pikachu (2019).

Diversifikasi Karier: Produser dan Pengusaha

 

Ryan Reynolds Archives – PhantaNews

 

Di luar akting, Reynolds telah menunjukkan bakat sebagai produser dan pengusaha. Ia mendirikan Maximum Effort Productions, yang menghasilkan film seperti Deadpool dan kampanye pemasaran inovatif untuk merek seperti Aviation American Gin dan Mint Mobile. Pada 2018, ia memperoleh saham di Aviation Gin dan membantu menjadikannya merek terkenal melalui iklan humoris, yang mengarah pada penjualan ke Diageo seharga $610 juta pada 2020. Ia juga menjadi pemilik saham Mint Mobile, yang dijual ke T-Mobile pada 2022, dan bersama Rob McElhenney, ia menjadi co-owner klub sepak bola Welsh Wrexham AFC. Perjalanan mereka dengan klub ini didokumentasikan dalam serial pemenang Emmy Welcome to Wrexham (2022–sekarang), yang memenangkan Primetime Emmy Award untuk Outstanding Unstructured Reality Program.

Filantropi dan Kehidupan Pribadi

Reynolds dikenal karena filantropinya. Bersama istrinya, Blake Lively, ia mendonasikan $500.000 untuk Water First pada 2022 untuk mendukung komunitas Pribumi Kanada, $1 juta untuk Feeding America pada 2024 untuk bantuan badai, dan hingga $1 juta untuk pengungsi Ukraina pada 2022. Ia juga mendirikan Group Effort Initiative untuk memberikan peluang bagi individu yang kurang terwakili di industri hiburan. Pada Oktober 2022, ia menerima Humanitarian Award dari Academy of Canadian Cinema and Television, dan pada 2021, ia dianugerahi Governor General’s Performing Arts Award.

Secara pribadi, Reynolds menikah dengan Scarlett Johansson dari 2008 hingga 2010, sebelum menikahi Blake Lively pada 2012. Mereka memiliki empat anak: James, Ines, Betty, dan seorang putra. Reynolds terbuka tentang perjuangannya dengan kecemasan, yang di diagnosis secara resmi pada 2016 setelah mengalami gangguan saraf. Meskipun demikian, ia menggunakan humor dan kebaikan untuk membangun reputasi sebagai salah satu aktor paling disukai di Hollywood.

Pengaruh dan Warisan

Perjalanan Reynolds dari aktor cilik di Fifteen hingga bintang Hollywood dan pengusaha sukses adalah bukti ketahanan, kerja keras, dan kemampuan untuk mengambil risiko. Ia telah diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk bintang di Hollywood Walk of Fame (2016), tiga MTV Movie & TV Awards, tiga People’s Choice Awards, dan nominasi Grammy untuk soundtrack Deadpool 2 dan Deadpool & Wolverine. Pada 2017, ia masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Time, dan pada 2010, ia dinobatkan sebagai People’s Sexiest Man Alive.

Kemampuan Reynolds untuk beralih antara komedi, aksi, dan drama, serta kecerdasan pemasarannya, telah menjadikannya figur unik di Hollywood. Perannya sebagai Deadpool tidak hanya mengubah lanskap film superhero dengan pendekatan yang lebih berani dan memecah dinding keempat, tetapi juga membuktikan bahwa ia dapat memimpin proyek berskala besar. Bisnisnya, seperti Aviation Gin dan Wrexham AFC, menunjukkan bakatnya dalam storytelling di luar layar, sementara filantropinya mencerminkan komitmennya untuk memberikan dampak positif.

Tantangan dan Masa Depan

Meskipun sukses, Reynolds menghadapi tantangan, termasuk kegagalan film seperti Green Lantern dan tekanan dari kecemasan yang ia alami. Namun, ia telah belajar mengelola tantangan ini dengan kebaikan dan empati, yang ia katakan telah mengubah lintasan karier dan kehidupannya. Ke depan, Reynolds memiliki proyek seperti Animal Friends (2025), Mayday (2025), dan Red Notice 2 (2025), yang menunjukkan bahwa ia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Kesimpulan

Perjalanan karier Ryan Reynolds adalah kisah tentang ketekunan, adaptasi, dan keberanian untuk mengambil risiko. Dari peran kecil di televisi Kanada hingga menjadi bintang global dalam Deadpool, ia telah menunjukkan fleksibilitas luar biasa sebagai aktor, produser, dan pengusaha. Dengan kombinasi humor, kerja keras, dan komitmen terhadap filantropi, Reynolds tidak hanya menjadi salah satu aktor paling populer di Hollywood tetapi juga figur yang menginspirasi jutaan orang. Untuk informasi lebih lanjut tentang kariernya, sumber seperti The Hollywood Reporter, Variety, dan The Canadian Encyclopedia dapat memberikan wawasan tambahan.

BACA JUGA: Panduan Lengkap Travelling ke Negara Palau: Petualangan di Surga Pasifik

BACA JUGA: Lingkungan, Sumber Daya Alam, dan Penduduk Negara Palau: Keberlanjutan di Kepulauan Pasifik

BACA JUGA: Seni dan Tradisi Negara Palau: Warisan Budaya Mikronesia yang Kaya

 


You may also like...