Perjalanan Karier Aktor Chris Evans hingga ke Dunia Hollywood

karachicelebrityescorts.com, 08 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88    

 

Ternyata Chris Evans Bukan Hanya Aktor Tampan, Ini Fakta Keluarganya yang  Menarik! - Citizen6 Liputan6.com    

Chris Evans, nama yang kini identik dengan peran ikoniknya sebagai Captain America di Marvel Cinematic Universe (MCU), telah menempuh perjalanan karier yang luar biasa di Hollywood. Lahir sebagai Christopher Robert Evans pada 13 Juni 1981 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, ia telah membuktikan diri sebagai salah satu aktor paling berbakat dan karismatik di generasinya. Dari peran kecil di serial televisi hingga menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi di dunia, perjalanan karier Evans mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai genre film. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perjalanan karier Chris Evans, mulai dari masa kecil, debut akting, hingga puncak kesuksesannya di Hollywood, berdasarkan sumber-sumber terpercaya.

Masa Kecil dan Pengaruh Keluarga

 

Chris evans - What happened in 2013?

 

Chris Evans dibesarkan di Sudbury, Massachusetts, sebuah kota kecil di luar Boston, dalam keluarga yang mendukung minatnya pada seni. Ibunya, Lisa Capuano, adalah direktur artistik di Concord Youth Theatre, yang memengaruhi kecintaan Evans pada teater musikal dan seni peran sejak kecil. Ayahnya, G. Robert “Bob” Evans III, adalah dokter gigi, sementara pamannya, Mike Capuano, adalah anggota Kongres AS, memberikan keluarga Evans latar belakang yang terpandang. Evans memiliki tiga saudara: dua kakak perempuan, Carly dan Shanna, serta adik laki-laki, Scott Evans, yang juga aktor. Orang tua Evans bercerai pada 1999, tetapi dukungan keluarga terhadap minatnya tetap kuat.

Selama masa sekolah di Lincoln-Sudbury Regional High School, Evans aktif dalam pertunjukan teater, termasuk memainkan peran dalam drama The Winter’s Tale. Bakatnya mendapat pujian dari guru dan teman sekolahnya. Selama libur musim panas, ia magang di sebuah perusahaan casting di New York, yang membuka koneksi awalnya di dunia hiburan. Setelah lulus SMA, Evans pindah ke New York dan mendaftar di Lee Strasberg Theatre and Film Institute untuk mempelajari seni peran secara profesional, sebuah langkah yang menjadi fondasi kariernya.

Evans juga memiliki minat lain di masa kecil, seperti tap dance dan aspirasi menjadi animator untuk Disney. Ia pernah menghabiskan tiga minggu di Rishikesh, India, pada 2005 atau 2006 untuk retret Buddhis, menunjukkan ketertarikannya pada filsafat Timur, meskipun ia dibesarkan dalam keluarga Katolik.

Awal Karier: Debut di Televisi dan Film Remaja (1997–2004)

Karier akting Evans dimulai pada 1997 dengan peran kecil dalam sebuah video pendidikan tentang lingkungan. Debut resmi di layar kaca terjadi pada 2000, ketika ia berperan dalam serial televisi Opposite Sex, sebuah drama komedi remaja yang berlangsung singkat. Pada tahun yang sama, ia mendapatkan peran kecil dalam film The Newcomers. Meskipun peran awalnya kecil, ia mulai menarik perhatian sebagai aktor potensial.

Pada 2001, Evans mendapatkan peran utama pertamanya dalam film komedi remaja Not Another Teen Movie, memerankan Jake Wyler, seorang atlet sekolah menengah. Meskipun film ini menerima ulasan kritis karena humornya yang dianggap klise, penampilan Evans menunjukkan karisma yang membuatnya dilirik oleh produser Hollywood. Pada 2004, ia membintangi dua film: The Perfect Score, sebuah komedi perampokan remaja tentang siswa yang mencuri jawaban ujian SAT, dan Cellular, sebuah film aksi-thriller di mana ia berperan sebagai Ryan, seorang mahasiswa yang berusaha menyelamatkan seorang wanita yang diculik (diperankan oleh Kim Basinger). Cellular mendapat pujian dari kritikus seperti Roger Ebert, yang memuji Evans sebagai pemimpin karismatik, menandai langkah awalnya sebagai aktor utama.

Terobosan dengan Peran Superhero: Fantastic Four (2005–2007)

  Chris Evans as Johnny Storm and Steve Rogers    

Karier Evans mulai melonjak pada 2005 ketika ia memerankan Johnny Storm alias Human Torch dalam film superhero Fantastic Four. Perannya sebagai karakter yang flamboyan dan penuh percaya diri ini menarik perhatian penonton dan kritikus, meskipun filmnya sendiri mendapat ulasan campuran. Evans kembali memerankan Human Torch dalam sekuelnya, Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), yang memperkuat reputasinya dalam genre superhero.

Pada 2007, Evans juga menunjukkan fleksibilitasnya dengan berbagai peran. Ia mengisi suara Casey Jones dalam film animasi TMNT (Teenage Mutant Ninja Turtles), yang sukses secara komersial dengan pendapatan global $95 juta. Ia juga membintangi Sunshine, sebuah film fiksi ilmiah karya Danny Boyle tentang misi astronaut untuk menyelamatkan matahari yang sekarat. Kritikus seperti Roger Ebert memuji ansambel pemeran Sunshine, termasuk Evans, karena kemampuan mereka memerankan ilmuwan realistis, bukan sekadar pahlawan aksi. Selain itu, ia tampil dalam The Nanny Diaries bersama Scarlett Johansson, memainkan peran romantis yang menunjukkan sisi lembutnya.

Peran Ikonik sebagai Captain America (2011–2019)

Puncak karier Evans terjadi ketika ia terpilih untuk memerankan Steve Rogers alias Captain America dalam Captain America: The First Avenger (2011). Awalnya, Evans menolak peran ini karena khawatir tekanan peran superhero besar akan mengganggu privasinya dan membatasi kariernya. Namun, dorongan dari Robert Downey Jr., yang memerankan Iron Man, meyakinkannya untuk menerima peran tersebut. Keputusan ini terbukti monumental, karena perannya sebagai Captain America menjadikannya bintang global dan salah satu aktor dengan bayaran tertinggi di dunia.

Evans memerankan Captain America dalam sembilan film MCU, termasuk:

Perannya sebagai Captain America membawa Evans meraih berbagai penghargaan, termasuk Scream Award untuk Aktor Fiksi Fantasi Terbaik (2011), People’s Choice Award untuk Aktor Laga Terfavorit (2015), dan Teen Choice Award untuk Aktor Sci-Fi/Fantasy (2015). Bayarannya juga meningkat drastis, dari $300.000 untuk The First Avenger menjadi $15 juta untuk Endgame.

Namun, Evans mengaku mengalami kecemasan selama syuting dan promosi film MCU, terutama di akhir usia 20-an, karena tekanan popularitas. Meski begitu, ia berhasil menampilkan sisi manusiawi Steve Rogers, membuat karakter ini disukai penggemar sebagai simbol keberanian dan moralitas.

Diversifikasi Peran dan Debut Sutradara (2010–2020)

 

Scott Pilgrim' nostalgia reveals photo of Chris Evans and Brie Larson |  Mashable

 

Selain peran superhero, Evans terus mengeksplorasi genre lain untuk menunjukkan fleksibilitasnya. Pada 2010, ia membintangi Scott Pilgrim vs. the World sebagai Lucas Lee, seorang aktor aksi yang narsis, yang menunjukkan kemampuan komedinya. Pada 2013, ia berperan sebagai Curtis Everett dalam Snowpiercer karya Bong Joon-ho, sebuah film distopia yang mendapat pujian kritis. Sutradara Bong awalnya ragu memilih Evans, tetapi penampilannya dalam Sunshine dan Puncture meyakinkannya bahwa Evans mampu memerankan karakter yang sensitif dan kompleks. Snowpiercer masuk dalam daftar film terbaik 2014 oleh beberapa kritikus, termasuk The Guardian.

Pada 2014, Evans melakukan debut penyutradaraan dengan Before We Go, sebuah drama romansa yang ia bintangi bersama Alice Eve. Meskipun film ini mendapat ulasan campuran, kritikus memuji chemistry antara Evans dan Eve. Pada tahun yang sama, ia membintangi Playing It Cool bersama Michelle Monaghan, sebuah komedi romansa lainnya.

Evans terus mengejar peran non-superhero, seperti dalam Gifted (2017), di mana ia memerankan seorang paman yang memperjuangkan hak asuh keponakannya yang berbakat matematika, dan Knives Out (2019), sebuah film misteri whodunit di mana ia memerankan Ransom Drysdale, seorang cucu yang licik. Penampilannya di Knives Out mendapat pujian karena menunjukkan sisi berbeda dari karakternya yang biasanya heroik. Ia juga membintangi miniseri Defending Jacob (2020), memerankan seorang ayah yang anaknya dituduh melakukan pembunuhan, menunjukkan kemampuan dramatisnya.

Pada 2018, Evans melakukan debut Broadway dalam drama Lobby Hero karya Kenneth Lonergan, yang membuatnya dinominasikan untuk Drama League Award. Penampilan teaternya menegaskan bahwa ia mampu bersinar di luar layar lebar.

Karier Pasca-MCU dan Proyek Terkini (2020–2025)

 

Biodata Chris Evans Terbaru Terlengkap - Screen Score

 

Setelah Avengers: Endgame (2019), Evans mengakhiri kontraknya dengan Marvel, membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah ia akan kembali sebagai Captain America. Pada 2024, ia kembali ke MCU dengan peran mengejutkan sebagai Johnny Storm/Human Torch dalam Deadpool & Wolverine, yang memicu antusiasme penggemar. Ia juga dikonfirmasi akan muncul di Avengers: Doomsday (2026), meskipun belum jelas apakah ia akan kembali sebagai Captain America atau memainkan peran lain. Evans menyatakan bahwa ia terbuka untuk kembali ke MCU jika ceritanya berkualitas, tetapi ia juga ingin mengeksplorasi proyek lain.

Pada 2022, Evans menjadi pengisi suara Buzz Lightyear dalam film animasi Lightyear, sebuah spin-off dari Toy Story. Ia juga membintangi The Gray Man (2022), sebuah film aksi-thriller Netflix bersama Ryan Gosling, dan Ghosted (2023), sebuah komedi aksi-romansa bersama Ana de Armas. Meskipun The Gray Man dan Ghosted menerima ulasan campuran, aksi Evans tetap dianggap menghibur.

Pada 2025, Evans dilaporkan sedang mengerjakan beberapa proyek baru, termasuk film dan serial yang belum diumumkan. Ia juga tetap aktif di media sosial, berbagi pandangan politiknya dan dukungan untuk berbagai isu sosial, seperti kesetaraan dan perlindungan lingkungan.

Kehidupan Pribadi dan Pengaruh di Luar Akting

Evans menikah dengan aktris Portugal Alba Baptista pada 9 September 2023 dalam sebuah upacara pribadi di Massachusetts. Pernikahan mereka menarik perhatian media, terutama setelah kemunculan pertama mereka sebagai pasangan di Vanity Fair Oscars Party 2024. Sebelumnya, Evans dikaitkan dengan beberapa aktris, termasuk Jessica Biel (2001–2006), Minka Kelly, Jenny Slate, dan rumor dengan Sandra Bullock serta Selena Gomez, meskipun yang terakhir tidak terkonfirmasi.

Evans dikenal karena kepribadiannya yang rendah hati dan humoris, sering disebut sebagai “pria yang ingin diajak minum bir” oleh penggemar. Ia memiliki tato di lengan kirinya yang menampilkan logo The Avengers, sebagai penghormatan pada perannya di MCU. Selain akting, ia aktif dalam filantropi, mendukung organisasi seperti Christopher’s Haven, sebuah yayasan untuk anak-anak dengan kanker.

Penghargaan dan Pengaruh

Karier Evans telah dihiasi dengan berbagai penghargaan, termasuk:

Film-filmnya sebagai pemeran utama telah menghasilkan $11,4 miliar di box office global, menjadikannya salah satu aktor dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Pengaruhnya melampaui layar lebar, dengan kehadirannya di media sosial (@chrisevans) yang menginspirasi jutaan penggemar melalui pesan positif dan humor.

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun sukses, Evans menghadapi tantangan, termasuk kecemasan selama puncak ketenarannya di MCU. Ia juga sempat dikritik karena beberapa pernyataan di media sosial yang dianggap kontroversial, meskipun ia dikenal berusaha menghindari konflik. Selain itu, rumor tentang kembalinya ke MCU sering memicu perdebatan di kalangan penggemar, dengan beberapa mendukung dan lainnya merasa ia harus fokus pada proyek baru.

Kesimpulan

Perjalanan karier Chris Evans adalah kisah tentang transformasi dari aktor remaja yang sederhana menjadi ikon Hollywood. Dari debutnya di Opposite Sex hingga peran legendarisnya sebagai Captain America, Evans telah menunjukkan kemampuan untuk memerankan berbagai karakter, dari pahlawan super hingga detektif cerdas dan pria romantis. Fleksibilitasnya dalam genre seperti fiksi ilmiah (Snowpiercer), misteri (Knives Out), dan drama (Gifted) membuktikan bahwa ia bukan sekadar bintang superhero. Dengan debut penyutradaraan, penampilan Broadway, dan proyek-proyek terbaru, Evans terus mengukir warisan sebagai salah satu aktor paling berpengaruh di Hollywood. Dukungan keluarganya, pendidikan di Lee Strasberg, dan dedikasinya terhadap seni peran telah membuatnya menjadi inspirasi bagi penggemar di seluruh dunia. Ke depan, dengan potensi kembalinya ke MCU dan proyek baru, Chris Evans tetap menjadi nama yang patut diperhitungkan di industri hiburan.

BACA JUGA: Seni dan Tradisi Negara Palau: Warisan Budaya Mikronesia yang Kaya

BACA JUGA: Letak Geografis dan Fisik Alami Negara Seychelles

BACA JUGA: Kampanye Publik: Strategi, Implementasi, dan Dampak dalam Mendorong Perubahan Sosial

 


You may also like...