Perjalanan Karier Mark Ruffalo: Dari Teater ke Ikon Hollywood dan Aktivis

karachicelebrityescorts.com, 11 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88  

 

TRIBUNWIKI: Profil Bintang Hulk Mark Ruffalo, Berselisih dengan Sutradara  Avengers - Halaman all - Tribun-timur.com    

Mark Alan Ruffalo, lahir pada 22 November 1967 di Kenosha, Wisconsin, adalah aktor, produser, sutradara, dan aktivis Amerika yang dikenal atas kemampuan aktingnya yang serba bisa, mulai dari drama independen hingga film blockbuster Marvel Cinematic Universe (MCU). Dengan karier yang dimulai pada akhir 1980-an di dunia teater, Ruffalo telah meraih pengakuan global melalui peran-peran ikonik seperti Bruce Banner/Hulk, serta empat nominasi Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik, sebuah rekor yang hanya dimiliki segelintir aktor. Selain karier aktingnya, Ruffalo juga dikenal sebagai aktivis lingkungan dan pendukung gerakan sosial, menjadikannya figur inspiratif di Hollywood. Artikel ini menguraikan perjalanan karier Ruffalo secara mendalam, dari masa kecil hingga pencapaian terbarunya pada 2025.

1. Latar Belakang dan Masa Kecil

  Aku Tinggal di Tempat Pembuangan Sampah.” Cinta Membawa Perubahan Drastis  dalam Kehidupan Mark Ruffalo / Sisi Terang    

Mark Ruffalo lahir dari pasangan Marie Rose Hébert, seorang penata rambut, dan Frank Lawrence Ruffalo Jr., seorang pelukis konstruksi. Ia memiliki dua saudara perempuan, Tania (meninggal 2023) dan Nicole, serta seorang saudara laki-laki, Scott (meninggal 2008). Ayahnya keturunan Italia dari Girifalco, Calabria, sementara ibunya memiliki keturunan Prancis-Kanada dan Italia. Keluarga Ruffalo dibesarkan dalam lingkungan yang kaya akan diskusi agama, dengan ayahnya penganut Bahá’í, ibunya Kristen, dan pengaruh Katolik serta Kristen evangelis di sekitar mereka. Ruffalo menggambarkan masa kecilnya sebagai “bahagia,” meskipun ia menghadapi tantangan dengan disleksia dan ADHD yang tidak terdiagnosis hingga dewasa.

Ruffalo menghabiskan masa remajanya di Virginia Beach, Virginia, tempat ia bersekolah di First Colonial High School dan aktif dalam gulat serta teater di Patriot Playhouse. Setelah lulus pada 1986, keluarganya pindah ke San Diego, California, sebelum akhirnya menetap di Los Angeles. Di Los Angeles, Ruffalo belajar akting di Stella Adler Conservatory dan ikut mendirikan Orpheus Theatre Company, di mana ia menulis, menyutradarai, dan membintangi sejumlah drama. Untuk menyambung hidup, ia bekerja sebagai bartender selama hampir satu dekade, sebuah pengalaman yang membentuk ketekunannya dalam mengejar karier akting.

2. Awal Karier: Teater dan Peran Kecil

  Mark Ruffalo, si Mantan Pacar Semua Orang - Komentar Ed -  CATCHPLAY+|Streaming Online Film dan Drama Serial Full HD.    

Karier akting Ruffalo dimulai pada akhir 1980-an dengan peran kecil di televisi, termasuk episode CBS Summer Playhouse (1989) dan sebagai Vinnie Webber di Due South (1994). Di dunia film, ia muncul dalam peran minor seperti Mirror, Mirror II: Raven Dance (1994), The Dentist (1996), Safe Men (1998), dan Ride with the Devil (1999) karya Ang Lee. Meskipun peran-peran ini kecil, mereka memberi Ruffalo pengalaman berharga di depan kamera.

Terobosan awal Ruffalo terjadi di dunia teater melalui kolaborasinya dengan penulis Kenneth Lonergan. Pada 1996, ia tampil dalam pemeran asli This Is Our Youth off-Broadway, sebuah drama yang menggambarkan kehidupan kaum muda di New York. Penampilannya mendapat pujian kritis, memenangkan Lucille Lortel Award untuk Aktor Terbaik, dan membuka pintu untuk peran film yang lebih signifikan. Ia juga tampil dalam drama Lonergan lainnya, memperkuat reputasinya sebagai aktor panggung berbakat. Selama periode ini, Ruffalo bergabung dengan Naked Angels, sebuah komunitas teater di New York, yang menjadi wadah pengembangan bakatnya.

3. Terobosan Film: You Can Count on Me (2000)

  You Can Count on Me (2000)    

Pada 2000, Ruffalo mencapai terobosan besar dengan peran sebagai Terry Prescott, saudara dari karakter Laura Linney, dalam film drama independen You Can Count on Me karya Kenneth Lonergan. Film ini mendapat sambutan hangat, meraih dua nominasi Academy Award, dan penampilan Ruffalo dipuji karena emosi yang autentik dan kedalaman karakternya. Kritikus membandingkannya dengan Marlon Brando muda, dan ia memenangkan penghargaan dari Los Angeles Film Critics Association serta Festival Film Dunia Montreal. Peran ini menandai awal kariernya sebagai aktor serius di Hollywood.

Setelah kesuksesan You Can Count on Me, Ruffalo mulai mendapatkan peran yang lebih besar. Pada 2001, ia bermain dalam The Last Castle bersama Robert Redford, diikuti oleh XX/XY (2002), Windtalkers (2002) karya John Woo, dan My Life Without Me (2003) karya Isabel Coixet. Namun, pada 2002, Ruffalo didiagnosis dengan tumor otak jinak (acoustic neuroma), yang memerlukan operasi. Operasi tersebut menyebabkan kelumpuhan sementara pada sebagian wajahnya dan kehilangan pendengaran di satu telinga, memaksanya menolak peran dalam Signs karya M. Night Shyamalan, yang kemudian diambil Joaquin Phoenix. Meskipun menghadapi tantangan kesehatan, Ruffalo pulih dan kembali berakting dengan semangat baru.

4. Karier di Komedi Romantis dan Thriller (2003–2010)

  Mark Ruffalo Terima Hollywood Walk of Fame, Jennifer Garner Beri Pujian dan  Dance Thriller | tempo.co    

Pada pertengahan 2000-an, Ruffalo dikenal sebagai pemeran utama dalam komedi romantis yang populer. Ia membintangi View from the Top (2003) bersama Gwyneth Paltrow, 13 Going on 30 (2004) bersama Jennifer Garner, Just Like Heaven (2005) dengan Reese Witherspoon, dan Rumor Has It (2005) bersama Jennifer Aniston. 13 Going on 30 menjadi klasik kultus, menunjukkan pesona Ruffalo sebagai pemeran romantis yang hangat dan relatable. Namun, ia sengaja menghindari terjebak dalam citra ini, mencari peran yang lebih beragam untuk menunjukkan jangkauan aktingnya.

Ruffalo juga mengeksplorasi genre thriller, dengan peran penting dalam In the Cut (2003) karya Jane Campion, Collateral (2004) karya Michael Mann sebagai detektif narkotika, dan Zodiac (2007) karya David Fincher sebagai inspektur polisi Dave Toschi. Dalam Zodiac, penampilannya sebagai detektif yang terobsesi dengan kasus pembunuhan berantai dipuji karena intensitasnya. Pada 2007, ia memerankan pengacara yang dilanda rasa bersalah dalam Reservation Road, dan pada 2008, ia tampil dalam The Brothers Bloom bersama Adrien Brody dan Rachel Weisz, serta Blindness bersama Julianne Moore. Pada 2010, ia berperan sebagai Chuck Aule dalam Shutter Island karya Martin Scorsese, mendampingi Leonardo DiCaprio dalam thriller psikologis yang terkenal dengan twist-nya.

Selama periode ini, Ruffalo kembali ke teater dengan peran dalam kebangkitan Awake and Sing! karya Clifford Odets di Belasco Theatre, Broadway, pada 2006. Penampilannya sebagai Moe Axelrod membuatnya dinominasikan untuk Tony Award untuk Aktor Unggulan Terbaik dalam Drama, menegaskan kemampuannya di panggung.

5. Nominasi Oscar Pertama: The Kids Are All Right (2010)

Pada 2010, Ruffalo meraih nominasi Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik pertama kalinya untuk perannya sebagai Paul, seorang pendonor sperma, dalam drama komedi The Kids Are All Right. Film ini, yang dibintangi Annette Bening dan Julianne Moore, mendapat pujian atas penggambaran keluarga modern, dan Ruffalo dipuji karena membawa nuansa humor dan kemanusiaan pada karakternya. Peran ini memperkuat reputasinya sebagai aktor yang mampu menangani peran kompleks dalam film independen.

6. Menjadi Hulk: Marvel Cinematic Universe (2012–Sekarang)

Pada 2012, Ruffalo mencapai ketenaran global dengan peran sebagai Dr. Bruce Banner/Hulk dalam The Avengers karya Marvel Studios, menggantikan Edward Norton dari The Incredible Hulk (2008). Penampilannya sebagai ilmuwan yang berjuang mengendalikan kemarahan dan alter ego hijaunya mendapat sambutan positif, dengan kritikus memuji kedalaman emosional yang ia bawa pada karakter tersebut. Ruffalo melanjutkan peran ini dalam Avengers: Age of Ultron (2015), Thor: Ragnarok (2017), Avengers: Infinity War (2018), Avengers: Endgame (2019), dan serial She-Hulk: Attorney at Law (2022).

Ruffalo membawa nuansa baru pada Hulk, menjadikannya sosok yang kompleks, penuh empati, dan humoris, berbeda dari iterasi sebelumnya. Hubungan romantisnya dengan Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) dalam Age of Ultron dan dinamika kocaknya dengan Thor (Chris Hemsworth) dalam Ragnarok menjadi sorotan. Meskipun ia menyatakan minat pada film solo Hulk, Ruffalo menyebutkan pada 2024 bahwa biaya produksi yang mahal membuat proyek tersebut tidak mungkin terjadi. Perannya di MCU menjadikannya salah satu aktor yang tetap aktif di proyek lain, tidak seperti beberapa rekan MCU yang mengurangi aktivitas di luar franchise.

7. Nominasi Oscar Berikutnya: Foxcatcher, Spotlight, dan Poor Things

Ruffalo terus meraih pengakuan untuk peran-peran pendukungnya dalam film drama. Pada 2014, ia dinominasikan untuk Oscar kedua sebagai Dave Schultz, seorang pegulat Olimpiade, dalam Foxcatcher. Penampilannya yang penuh empati dan intensitas di samping Channing Tatum dan Steve Carell dipuji karena menangkap tragedi karakter tersebut.

Pada 2015, ia meraih nominasi Oscar ketiga untuk peran sebagai Michael Rezendes, jurnalis investigasi, dalam Spotlight. Film ini, yang memenangkan Best Picture, mengisahkan penyelidikan Boston Globe tentang skandal pelecehan seksual di Gereja Katolik. Ruffalo dipuji karena energinya sebagai jurnalis yang gigih dan penuh semangat.

Pada 2023, Ruffalo menerima nominasi Oscar keempat untuk peran sebagai pengacara bejat dalam Poor Things karya Yorgos Lanthimos, di samping Emma Stone. Penampilannya yang karikatural namun mendalam menunjukkan kemampuannya menangani peran eksentrik dalam film surealis. Nominasi ini menyamai rekor untuk nominasi Aktor Pendukung Terbaik terbanyak, menegaskan statusnya sebagai salah satu aktor terbaik generasinya.

8. Karier Televisi: Emmy dan The Normal Heart serta I Know This Much Is True

Ruffalo juga meraih kesuksesan di televisi. Pada 2014, ia memerankan Ned Weeks, seorang aktivis gay, dalam film televisi The Normal Heart, yang menggambarkan krisis AIDS pada 1980-an. Penampilannya yang penuh gairah membuatnya memenangkan Screen Actors Guild Award untuk Aktor Terbaik dalam Film TV.

Pada 2020, Ruffalo membintangi miniseri HBO I Know This Much Is True, memerankan peran ganda sebagai saudara kembar identik, Dominick dan Thomas Birdsey. Penampilannya yang emosional dan teknis sempurna meraih Primetime Emmy Award untuk Aktor Utama Luar Biasa dalam Miniseri, serta nominasi Golden Globe. Peran ini dianggap sebagai salah satu puncak kariernya, menunjukkan kemampuan aktingnya dalam menangani narasi yang kompleks dan emosional.

9. Film Lain dan Proyek Sutradara

Selain peran utama, Ruffalo tampil dalam berbagai film terkenal. Ia memerankan produser musik dalam Begin Again (2013) bersama Keira Knightley, detektif FBI dalam Now You See Me (2013) dan sekuelnya, serta pengacara lingkungan Robert Bilott dalam Dark Waters (2019), sebuah drama yang menyoroti polusi kimia oleh perusahaan DuPont. Penampilannya dalam Dark Waters dipuji karena menangkap dilema moral karakternya.

Ruffalo juga mencoba peran di luar akting. Pada 2010, ia menyutradarai film independen Sympathy for Delicious, yang memenangkan Special Jury Prize di Sundance Film Festival. Ia juga menjadi produser eksekutif untuk beberapa proyek, termasuk The Normal Heart dan I Know This Much Is True.

Pada 2025, Ruffalo membintangi Mickey 17 karya Bong Joon-ho, sebuah film fiksi ilmiah yang menandai kolaborasinya dengan sutradara ternama setelah Poor Things dengan Lanthimos. Proyek ini menunjukkan komitmennya untuk terus bekerja dengan pembuat film visioner.

10. Aktivisme dan Dampak Sosial

Di luar akting, Ruffalo adalah aktivis lingkungan dan sosial yang vokal. Ia mendirikan The Solutions Project, sebuah organisasi yang mempromosikan energi terbarukan, dan aktif dalam kampanye anti-fracking serta perlindungan air bersih. Pada 2023, ia mendukung pemogokan SAG-AFTRA, menyerukan gerakan film independen untuk mengurangi ketergantungan pada studio besar dan mengatasi kesenjangan pendapatan di Hollywood. Ia juga menentang penggunaan AI dalam replika digital aktor tanpa izin, menyoroti isu etika dalam industri film.

Ruffalo juga mendukung isu global, seperti membantu pengungsi Ukraina pada 2022 dan menyerukan keadilan sosial. Sikapnya yang inspiratif dan supel terlihat dalam interaksinya dengan rekan aktor seperti Robert Downey Jr., Chris Evans, dan Emma Stone, yang sering ia bagikan di media sosial.

11. Kehidupan Pribadi

Ruffalo menikah dengan aktris Sunrise Coigney pada Juni 2000, dan mereka memiliki tiga anak: Keen (lahir 2001), Bella (2005), dan Odette (2007). Keluarga mereka tinggal di New York, dan Ruffalo dikenal sebagai ayah yang penyayang. Tragedi keluarga, seperti kematian saudaranya Scott pada 2008, memengaruhi pandangannya tentang kehidupan dan karier. Meskipun menghadapi disleksia dan ADHD, Ruffalo terus berkarya dengan semangat dan dedikasi.

12. Pencapaian dan Warisan

Ruffalo adalah salah satu dari sedikit aktor yang menerima nominasi untuk keempat penghargaan EGOT: Emmy (I Know This Much Is True), Grammy (nominasi untuk produksi teater), Oscar (empat nominasi), dan Tony (Awake and Sing!). Ia telah memenangkan Emmy, Screen Actors Guild Award, dan berbagai penghargaan kritik, serta dinobatkan sebagai salah satu aktor terbaik kontemporer oleh media seperti Kultura.

Karier Ruffalo mencerminkan perjalanan dari aktor teater yang berjuang menjadi bintang Hollywood yang serba bisa. Kemampuannya menyeimbangkan proyek blockbuster seperti MCU dengan film independen seperti Spotlight dan Poor Things menunjukkan dedikasinya pada seni akting.

Kesimpulan

Perjalanan karier Mark Ruffalo adalah kisah tentang ketekunan, bakat, dan komitmen pada seni dan keadilan sosial. Dari peran teater off-Broadway hingga menjadi Hulk di MCU, Ruffalo telah membuktikan dirinya sebagai aktor yang mampu menangani berbagai genre dengan keaslian dan kedalaman. Empat nominasi Oscar, Emmy, dan aktivisme lingkungannya menjadikannya figur yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Dengan proyek mendatang seperti Mickey 17 dan komitmennya pada film independen, Ruffalo terus memperkuat warisannya sebagai salah satu aktor terbesar di generasinya. Seperti yang ia katakan, “Karier saya bukan hanya tentang satu peran, tetapi tentang mengeksplorasi kemanusiaan dalam setiap cerita.”

Sumber:

BACA JUGA: Seni dan Tradisi Negara Palau: Warisan Budaya Mikronesia yang Kaya

BACA JUGA: Letak Geografis dan Fisik Alami Negara Seychelles

BACA JUGA: Kampanye Publik: Strategi, Implementasi, dan Dampak dalam Mendorong Perubahan Sosial

 


You may also like...